Senin, 07 November 2011

Depresi dan Masa Puber


depresi saat masa puberMasa puber merupakan suatu masa dimana perkembangan remaja yang penuh dengan aneka gejolak. Pada masa ini mulai terjadi perubahan secara fisik dan mental. Secara fisik, organ-organ remaja, seperti organ reproduksi dan jaringan syaraf mulai bekerja sesuai dengan kegunaannya diciptakan. Sedangkan secara mental, remaja mulai mengalami perkembangan emosional dengan tanda mulai adanya ketertarikan terhadap lawan jenis (laki-laki tertarik pada perempuan atau sebaliknya), keinginan untuk memiliki hubungan khusus dengan orang yang disukai, dan mulai melepaskan diri dari kendali atau kontrol orang tua, dan lain-lain.
Masa puber merupakan salah satu tahap pertumbuhan yang dialami seseorang dalam hidupnya. Masa ini berjalan sekitar delapan sampai sepuluh tahun, umumnya masa puber terjadi pada usia 11 sampai 21 tahun. Masa puber merupakan masa yang krusial bagi seorang remaja. Remaja membutuhkan lebih banyak perhatian pada masa pubernya tersebut.
Salah satu hal yang menakutkan adalah perilaku seksual pada masa puber. Remaja memiliki karakter punya rasa ingin tahu yang tinggi. Agar tidak terjerumus ke dalam perilaku seksual yang buruk tentu pengawasan dari orang tua sangat penting.
Pada masa ini remaja juga akan rawan depresi. Depresi merupakan suatu gangguan mental atau psikis dan emosi remaja yang ditandai oleh adanya perasaan putus asa, sedih, kehilangan semangat, lemah dalam berpikir, merasa bersalah, serta menurunnya motivasi untuk melakukan kegiatan.
Depresi gampang terjadi pada remaja karena remaja sangat memerhatikan citra diri dan penampilan diri. Pada perkembangan remaja ini, mereka akan rentan mengalami stres, tekanan akibat beradaptasi dalam berinteraksi dengan orang lain. Banyaknya masalah yang terjadi dalam masa puber dapat menyebabkan depresi yang berkepanjangan.
Depresi akan memberikan dampak yang merugikan bagi si penderita. Remaja depresi lebih cenderung mengurung diri di kamar, mereka kehilangan rasa semangat hidup, percaya diri, kreativitas, dan antusias. Remaja menjadi pesimis memandang hidupnya, seakan kehilangan harapan, tidak satu pun yang memahami kondisinya, dan lain sebagainya.
Karena depresi berdampak buruk bagi remaja perhatian yang lebih dari orang tua sangat diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar