Senin, 19 Desember 2011

Seks Bebas

Seks Bebas Kalangan Pelajar Pangkalpinang Memprihatinkan

Pergaulan bebas dikalangan remaja Pangkalpinang memprihatinkan. Puluhan anak-anak yang berstatus pelajar SMP hinga SMA menjadi pekerja seks komersial (PSK). Perlu penangan yang holistik dan lintas sektoral mengatasi persoalan pelacuran pelajar ini.
"Kalau sudah sampai 50 orang lebih itu sudah bisa dikatakan cukup parah. Dari situ saja kita sudah bisa menggambarkannya. Apalagi kita lihat malam hari di atas jam 9, masih banyak anak usia sekolah yang berkeliaran di Taman Merdeka, warnet, dan tempat lainnya," kata Walikota Pangkalpinang, Zulkarnain Karim, Kamis (12/5/2011) saat pertemuan permasalahan pergaulan bebas anak usia sekolah di Pangkalpinang.
Kegetiran terhadap pergaulan bebas dan prostitusi pelajar diungkapkan Wakil Kepala Polres Pangkalpinang, Kompol Rudi Purwiyanto.
Pengaruh tekhnologi turut serta menyeret pelajar ke pergaualan bebas. Tekhnologi informasi, kata Rudi membuat anak terlepas pengawasannya dari orang tua maupun sekolah.
"Pergaulan bebas saat ini sudah tidak ada batasnya lagi. Dunia maya menyebabkan terjadinya pergaulan bebas. Komunikasi bisa melalui handphone, bahkan banyak handphone mereka yang berisi hal-hal yang tidak senonoh. Hal ini dengan mudah mereka dapatkan," papar Rudi Purwiyanto yang hadir dalam pertemua di Rumah Dinas Walikota Pangkalpinang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar