Senin, 19 Desember 2011

Pergaulan Bebas, Asrama Pria-Wanita Dipisah

UNIVERSITAS Catholic di Amerika Serikat berencana memberlakukan kembali asrama khusus pria dan wanita secara terpisah.

Presiden Universitas Catholic John Garvey mempertimbangkan hal ini karena kebiasaan minuman keras sering ditemui di asrama. Selain itu, mahasiswa ketahuan sering bermesraan dengan lawan jenis di lingkungan universitas swasta tersebut.

Garvey juga menuding perempuan muda gagal memberikan “pengaruh berbudaya” terhadap laki-laki muda Katolik. Ini dituliskan Garvey dalam editorial Wall Street Journal seperti dikutip dari Huffingtonpost, Kamis (16/6/2011).

Di asrama, bermesraan menjadi hal yang biasa, sama seperti kebiasaan minum-minuman keras. Sosiolog yng juga Kepala Proyek Pernikahan Nasional di Universitas Virginia, W Bradford Wilcox menyatakan, berbagai penelitian menunjukkan, 40-64 persen mahasiswa mengaku melakukan hal ini.

Dampak dari hal tersebut tidak menyenangkan. Dilaporkan bahwa tingkat depresi wanita muda mencapai 20 persen jika mereka memiliki dua atau lebih pasangan seksual dalam setahun terakhir. Angka ini lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan perempuan yang tidak memiliki pasangan seksual. Sementara pria muda yang secara seksual aktif, nilai akademisnya lebih buruk dibanding yang pasif.

Atas dasar inilah, Garvey mengajukan solusi berupa asrama seks tunggal. Dia merujuk pada penelitian yang dilakukan Christopher Kaczor di Loyola Marymount bahwa bermesraan dan pesta minuman keras dapat dikurangi dengan memisahkan jenis kelamin.

Meskipun usulan ini menuai pujian dari berbagai blog Katolik, penulis di Chatolic Nasional Reporter, Heidi Schlumpf menyatakan, ini hanyalah gerakan pencitraan yang brilian untuk mengatasi kekhawatiran orangtua.(rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar